
Masih terngiang di pikiran saya ketika pasangan Prabowo dan Gibran memenangkan kontestasi pilpres. Meski saya bukan pemilih beliau-beliau ini, tapi saya salah satu dari ribuan orang yang berpikiran “oalah, wajar mereka terpilih”. Mulai dari Gibran yang memutuskan mencalonkan diri sejak MK yang membuatnya bisa mencalonkan diri. Semenjak saat itu saya merasa perpolitikan saat ini layaknya drama kolosal 2000-an dan kadang banyak hal receh tidak bergunanya.
Sebelum saya lanjutkan saya tegaskan saya bukanlah suruhan partai manapun dan ini murni keresahan pribadi.
Terbentuknya Koalisi Indonesia Maju
Saya mulai sadar perpolitikan sekarang seperti drama kolosal ketika banyak partai tergabung menjadi satu dan membentuk KIM (Koalisi Indonesia Maju). Tentunya ibarat drama kolosal, KIM yang besar ibarat melawan musuh yang tangguh berdiri sendirian yaitu PDIP. Hal ini saya lihat dari seluruh lini entah itu di pusat, daerah provinsi, daerah kab/kot, dan akar rumput seperti desa-desa. Bagaimana tidak, saya lihat sendiri desa saya di Boyolali yang dulu basis PDIP sedikit-sedikit tergeser oleh Gerindra yang merekrut timses dari masyarakat setempat.


