Anies yang Tidak Dapat Mencalon Karena Ditinggal Sendiri
Anies yang tidak bisa mencalonkan ini yang membuat saya terheran-heran sampai sempat terjungkal. Saya kira Anies akan dicalonkan dengan Nasdem ketika ditinggal oleh Cak Imin yang ditawari menjadi menteri. Ternyata tidak karena Nasdem memutuskan untuk tergabung ke dalam KIM dan mendukung Ridwan Kamil dan Suswono. Setelah kejadian ini saya sudah menghapus diksi heran dipikiran saya dan saya ganti dengan kata “Lha wong ini Konoha”.
Bagi yang terlupa hubungan erat Anies dengan Nasdem, Anies adalah salah satu tokoh yang mendirikan Nasdem ketika masih ormas. Namun karena idealis Anies yang tidak ingin tergabung menjadi partai, Anies tidak tergabung dengan Nasdem versi partai.
Terheran-herannya lagi saya sempat mengetahui bahwa Anies akan diusung oleh PDIP. Bahkan Anies sudah memakai baju merah terutama yang menarik ketika beliau menuju GBK berbaju jersey Persija berwarna merah. Eh pada akhirnya PDIP memutuskan memilih Pramono Anung dan Rano Karno sebagai bakal calon Gubernur Jakarta.
Kabinet yang dibentuk Adalah Kabinet Gemuk
Sudah wajar Prabowo-Gibran akan melakukan hal ini toh juga orang-orang dibelakangnya banyak. Jadi Prabowo perlu menampung segala sudut pandang mereka tentang negara. Kabinet gemuk dan sifatnya zaken (dari kalangan ahli) memang harapannya akan mempercepat tercapainya tujuan tetapi perlu diperhatikan kalau sistem penanganan koruptor tidak baik malah dapat membuka peluang korupsi yang lebih besar.
Kabinet besar pasti membutuhkan uang yang lebih besar juga untuk menjalankan rodanya. Ya pastilah karena dengan kementerian yang bertambah, pasti akan bertambah tenaga kerja yang dibutuhkan. Bagi beberapa orang pasti suka-suka saja karena ada kemungkinan ada lowongan PNS yang dibuka besar. Semoga saja dengan dana yang besar dapat berjalan dengan efektif dan efisien.


