100 Hari Prabowo, Mau Ikut Suka karena Fomo tapi Kok Masih Ngga Sreg

Anggaran Makan Siang Bergizi di Pangkas Membuat ada Makanan Tidak Enak

Pemangkasan biaya makan siang gratis justru tidak mengherankan saya. Saya dari awal sampai sekarang masih saja berpikiran “uang darimana dan apa bisa program ini berkelanjutan”. Wajar saja pikiran-pikiran skeptis ini muncul karena projek ini cukup menghabiskan banyak dana. Pada akhirnya anggaran yang sempat muncul sebesar 15 ribu pada saat kampanye dan uji coba, akhirnya menjadi 10 ribu.

Kalau mengingat-ngingat sewaktu s1 dulu, 10 ribu hanya mendapat nasi sayur dan kering tempe tapi ini versi enak. Kemudian saya berpikir dengan uang 10 ribu dan perlu ada susu, buah, dan protein sudah pasti perlu dibuat sendiri kalau pesan melalui UMKM sepertinya tidak mungkin dapat. Selanjutnya saya berpikir apakah dengan harga 10 ribu dapat rasa yang enak? kemudian dalam hati saya berpikir sepertinya tidak perlu berpikir sejauh itu. Maka betul saja ada beberapa anak yang mendapat makanan yang kurang enak yang sebenarnya penyebab yang mebuat makanan tersebut kurang enak dapat bermacam-macam. Ketidakenakan tersebut dapat saja karena memang saat proses distribusi mempengaruhi kondisi makanan, makanan kurang bumbu, atau anak-anak sekolah Indonesia sudah terbiasa dengan makanan yang sangat gurih. Biasalah anak-anak jaman sekarang itu generasi micin jadi bukan berarti ngga bersyukur yaa..

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top