Sabar, Tenang, Ikhlas |SajakLarikMakna

Halo semuanya,.. gimana kabarnya?

Gimana pagimu? suram? sendu? kelam?… iyaa aku percaya teman-teman akan merasakan itu pada suatu masa tertentu. Perasaan yang bercampur aduk dan ketidakjelasan pikiran yang padahal menurutmu sendiri itu bukan masalah yang seharusnya besar. Apapun yang sedang kamu kerjakan sekarang dan apa yang terjadi padamu baik itu sesusah apapun,.. seperti tulisan-tulisanku yang memberitahumu bahwa :

“Aku Selalu Mendoakan Kebaikan Untukmu”

Hingga saat ini aku masih mencoba memahamimu. Tentang semua yang tidak mampu kamu ungkapkan, tentang semua yang tidak terkatakan dengan kata-kata, dan yang pasti hingga saat ini dan seterusnya aku akan terus mencoba memahamimu berulang-ulang entah sampai kapan.

Aku yakin, hingga saat ini sudah ribuan kata “semangat” yang kamu dapatkan. Aku yakin, sampai saat ini sudah banyak kata “Kamu pasti bisa!”. Tapi apa yang kamu rasakan? sudah tidak mempankah?,… Biar aku tebak apakah yang kamu butuh bukan semangat? tapi semua persoalanmu selesai dan orang-orang tetap hadir didekatmu dengan merasa tidak terbebani karena kehadiranmu.

Mau orang lain mengatakanmu apa dan seburuk apa, aku tidak peduli yang kupeduli hanya satu “apakah kamu tidak apa-apa?”

Terus,.. terus dan terus memikirkan orang lain

Atau bisa jadi juga kamu sedang memikirkan orang lain di tengah semua yang terjadi padamu. Baik perasaan, rasa sedih, atau apakah seseorang akan terbebani dengan adanya aku. Aku yakin sampai saat ini hingga tidak tahu kapan, kamu akan tetap memikirkan orang lain. Oke,.. kalau begitu berita terbaik untuk alam semesta,.. ternyata:

Masih ada orang baik yang memikirkan orang lain selain dirinya sendiri

Jujur aku tidak akan menghakimimu,… jujur aku tidak akan menjatuhkan penilaian pada dirimu. Kamu hadir di dunia ini karena memang itu seharusnya. tidak ada yang bisa memaksa kehadiranmu (dengan segala yang ada dirimu).

“Memang Siapa yang Berani Menilai Kedewasaanmu?”

Se-benar apa dia? sebaik apa dia? kedewasaan itu tahapan kehidupan yang tidak ternilai oleh umur. Berulang kali aku melihat orang yang berumur belum mampu mengontrol emosinya. Berulang kali aku melihat orang berumur 20-an bertindak tanpa pikir panjang. Percayalah padaku suatu saat nanti orang tuamu bahkan akan menjadi seperti anak-anak di masa senjanya. Hanya untuk berharap anaknya pulang dan merawatnya.

Terus siapa yang bisa menilai kedewasaan?,.. sampai saat ini aku ngga tau jawabannya. Atau mungkin hal ini memang didesain untuk sulit dijelaskan agar semua orang belajar untuk memahami dengan mendalam. Agar semua orang melihat tidak hanya dari kulitnya.

Kamu hebat masih sanggup memikirkan segala-galanya dengan semua permasalahan yang mungkin ada padamu. Kamu hebat masih bisa berdiri dengan kakimu sendiri hingga saat ini,…

Aku Menghargaimu Sebesar-besarnya

Tertanda

Pengamatmu

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top