Pertanian Desa itu Hanya Mampu Memenuhi Kebutuhan Sedikit Orang

Halo semuanya perkenalkan, saya Bagas Rindirindi lulusan sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota serta sedang berada di tahap semester akhir Magister Perencanaan Wilayah dan Kota. Pertama, tulisan ini tidak berniat untuk mendiskreditkan Pertanian di Desa tetapi hanya berniat mengutarakan beberapa temuan saya sejak program sarjana meneliti perantauan di desa, pengembangan desa, dan pertanian.

Sebelum semuanya saya mulai saya mau menjelaskan pengertian diksi perantauan dan perdesaan yang saya maksud. Perantauan yang saya maksud adalah orang yang pergi tempat dia dilahirkan (terutama pada tulisan ini berasal dari desa) untuk menjalani hidup baru, mendapat pengalaman, atau bisa jadi aja mencari uang di daerah baru. Kalau bahasa yang terasa lebih ilmiah yaitu migrasi penduduk. Selanjutnya perdesaan adalah kawasan dengan sektor ekonomi utama di kawasan tersebut adalah pertanian. Jadi meski status legalnya kelurahan, tetapi sektor ekonomi penyumbang suatu daerah terbesarnya adalah pertanian tetap saja saya anggap sebagai desa.

Saran saya sebelum teman-teman membaca tulisan ini, lebih baik membaca tulisan saya yang berjudul Jangan Terlalu Lugu terhadap Fenomena, Orang Merantau tidak Selamanya Hal Negatif Bagi Daerah Asal agar lebih paham konteks yang saya maksud.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top