Hardfeeling…

“Nanti.. nanti aja deh jawabnya dia hardfeeling.. nanti ada yang beda dikit dia pikirin.”

“Ah gw hide aja deh gw takut dia bakal kesinggung atau mikir aneh-aneh.”

“Ah anjir gw ngga mau dia mikir aneh-aneh lebih baik gw diem”

“gw blok aja deh percuma aja mau digimanain juga bakal sama”

*Tenang saja.. tulisan ini saya tulis karena telah menjadi fenomena yang sering terjadi.

Halo..

Makin hari, makin banyak saja ya kosakata yang muncul. Apa karena saya yang terlalu berada di dalam sangkar atau mereka yang baru muncul di hidup saya. Saya juga tidak terlalu ambil pusing meski saya gampang pusing.. Apalagi soal uang bahkan saya perlu handphone kedua khusus urusan uang.

Andaikan saya tidak berkuliah di Undip mungkin saja saya tidak tahu kalau ada band dengan nama monyet kutub (Arctic monkey) dan girlband dengan nama salah satu jenis celana (Newjeans). Akan tetapi kalau kamu bertanya soal lagu jawa atau lagu sedih 15 tahun lalu yang menyayat hari seperti lagu good bye my lover atau killin me softly with this song mungkin saya akan tahu… karena di rumah saya terus-terusan di putar lagu itu.

Beberapa istilah yang baru saya pahami ketika saya kuliah di Undip itu seperti lowkey, clingy, picky, salty, dan yang sejenislah pokonya. Bagi saya yang hanya paham bagaimana cara ganti oli dan mengganti rantai motor rasa-rasanya dunia ini tidak adil wkwk.

Bahkan ada istilah baru yang akhir-akhir ini baru saya paham contohnya hardfeeling. Asem lah ternyata bodo banget aku.. parah. Sederhananya hardfeeling itu istilah yang digunakan untuk menyatakan bahwa seseorang merasa diperlakukan tidak adil, atau dengan kata lain didiskriminasi. Faktor penyebab yang di pikirkan bisa beragam, dari soal tampang sampai permasalahan di masa lalu (Putra, 2019).. bukan aku yang ngomong ya wkkw. Putra, 2019 yang telah mendalami ini berkata hardfeeling itu dapat berorientasi pada kemarahan.. Tenang saja putra juga bukan teman saya.. dia adalah penulis medium. nanti saya bagi deh linknya.

Tidak dapat saya pungkiri, saya memang kadang sedikit begitu.. wkwk tetapi saya paham dan melihat dulu lawan bicara saya siapa. Sekiranya saya tidak bisa mengeluarkan perasaan itu saya akan cenderung diam dan berkata lebih sedikit. Tenang saja kawan, itu paling hanya berlaku untuk 10 jam.. setelah itu saya tidak peduli dan lupa apa yang kamu lakukan. Justru yang membuat itu berlarut-larut karena ada yang melebih-lebihkannya wkwk.. entah balik marah lah atau menceritakan saya di circle-circle mereka.. wkwkw.

Gini-gini kenapa hanya berlaku 10 jam, karena saya paham bahwa semua orang akan selalu mengecewakan orang lain. Saya paham juga bahwa tidak ada orang yang 100 % membahagiakan orang lain. Jadi gini percayalah bahwa semua orang pernah membenci orang yang dia cintai, walau hanya tiga detik.

Tapi tenang saja hardfeeling itu tidak apa-apa. Percaya sama saya. Tapi selama kapan itu tidak apa-apa?

“Selama berdampak positif terhadap dunia ini maka dunia akan berkonspirasi dan membuat kebanyakan orang memaafkanmu, apapun kekuranganmu.”

Nah sekarang bagaimana menyikapinya? Wkwk pasti bingung kan.. anjirlah saya menulis ini merasa aneh juga. Rasa-rasanya seperti saya membuat panduan untuk memahami saya wkwk.. tidak peduli lah apapun yang kamu pikirkan saya bebaskan wkwk. Kamu mau menganggap saya seperti itu tidak apa-apa atau kamu mau menganggap saya mau memberi pemahaman untuk dapat menyikapinyapun boleh.. wkwk

“semua orang adalah musuhmu, semua orang adalah temanmu.. semuanya dapat terjadi sekaligus. Tidak perlu kamu bertarung cukup dipikiranmu saja dan saat itu terjadi kamu akan siap dan tidak terkejut. Seolah-olah kamu sudah pernah mengalaminya.”

Bingungkan? Wkwk sama saya juga kadang bingung dengan kata-kata yang saya tulis. Kata-kata itu saya ambil dari game dan saya temukan pada tulisan beberapa orang ketika saya mencari tahu makna dari topik tulisan ini.

“intinya sih perlakukan orang yang hard feeling sama aja kayak yang soft feeling. Mereka tuh intinya cuma pengen kesetaraan. Kalo diperlakuin khusus tuh mereka malah berasa jadi marginal. Lah, orang pengertian hard feeling aja gitu kok.” – putra, 2019

Jadi intinya perlakukan mereka biasa aja gitu. Tidak perlu ditambah-tambahkan. Kamu ngga perlu terlalu khawatir. Cukup diberi penjelasan saja bahwa semua orang ngga bisa memuaskan semua orang (tapi kamu ngga perlu juga ngomong ke aku kaya gini karena aku udah paham wkwk).

Sangat manusiawi untuk membuat orang kesal, asal sudah menaati etika yang berlaku di sosial.. kalo menyimpang nanti tinggal minta maaf urusan dimaafkan atau tidak, itu urusan mereka.. Tohkan kita sudah usaha yakann.

Ini janji saya,

https://medium.com/@moch.mahendraputra/hard-feeling-fd460acb371

google.com dan translate.google.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top