
Konten ini merupakan konten yang berisikan fenomena dan di akhir berita akan diberikan pesan yang dapat diambil sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk menghadapi kondisi kenyataan dalam kehidupan.
Makan siang gratis merupakan program unggulan dari presiden dan wakil presiden terpilih (Probowo-Gibran). Program unggulan ini sudah masuk pula ke dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja 2025 yang telah disusun. Akan tetapi terdapat isu yang berkembang mengenai pemangkasan penganggaran makan siang gratis menjadi Rp 7.500.
Berdasarkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto, belum ada rencana pemangkasan anggaran program makan siang gratis. Bahkan menurutnya, anggaran program makan siang gratis masih sesuai dengan awal RAPBN 2025.
“Enggak, dalam RAPBN masih sama, namun nanti implementasi punya flesibilitas,” Airlangga Hartanto dikutip dari data video youtube Bisniscom.
Lantas darimana isu pemangkasan anggaran makan siang gratis muncul?
Isu ini muncul dari Ekonomi Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan yang mendapat informasi dari tim sinkronisasi Prabowo-Gibran terkait wacana pemangkasan anggaran.
“Tugasnya presiden terpilih ke tim ekonominya itu memikirkan apakah biaya makanan per hari itu bisa ngga diturunin lebih hemat dari Rp 15.000 mungkin ke Rp 9.000, ke Rp 7.500kah? kira-kira begitu,” Heriyanto Irawan, Ekonom Verdhana Sekuritas dikutip dari data video youtube Bisniscom.
Dalam RAPBN 2025, makan siang gratis mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 71 triliun. Heriyanto Irawan mengaku angka Rp 71 triliun sejalan dengan menjaga deficit di bawah 3% dari PDB dan hal ini sudah dibahas oleh Prabowo. Prabowo ingin menyasar target sebanyak mungkin dengan keterbatasan anggaran pada tahun 2025. Namun Heriyanto melihat perlu implementasi secara bertahap dab tak bisa sekaligus ke level Rp 200 triliun – Rp 300 triliun.
Guna melawan isu pemagkasan tersebut, Gibran langsung melakukan uji coba makan siang gratis yang dilaksanakan di Surakarta pada tanggal 27 Juli 2024. Uji coba makan siang gratis ini dilakukan dengan skema tanpa pemotongan dan tetap sebesar Rp 15.000 per porsi (channel youtub Kompas.com, 2024).
Berdasarkan kepala dinas Solo, Dian Rineta pada uji coba pertama terdapat 3 sekolah yang termasuk ke dalam sesi pertama Kamis 25 Juli 2024. Pemilihan ketiga sekolah dilihat dari jumlah siswa dari keluarga miskin terbanyak. Uji coba makanan gratis tidak dengan Dana APBD sehingga belum bisa merinci jumlah dana pada setiap menu. Selanjutnya untuk sumber dana bersumber dari Gibran serta dinas Pendidikan tidak terlibat dari manajemen pendanaan.
Uji coba dilakukan di SD Negeri Jagalan Solo, Jawa Tengah. Dalam paket makanan sudah tersedia paket makanan lengkap dengan susu UHT.
Ujar Kepala Sekolah SDN Jagalan, Yuni Rahayu Utami, “Makan siang yang menangani dari Gofood, mekanisme dari pihak sekolah diberi penjelasan dari pesan dan menerima.” Selanjutnya sekolah tersebut tidak mengajukan tetapi dipilih.
Diharapkan kedepannya dapat berdampak terhadap sektor UMKM yang ada. Mari kita lihat bagaimana keberlanjutan dan langkah yang akan diambil selanjutnya.
Pesan yang dapat diambil: Melihat dari program makan siang gratis yang mengalami beberapa guncangan isu (di luar isu tersebut benar atau tidak) maka perlu tindakan sebagai counter bad issue. Mau tidak mau untuk menngkonter diperlukan modal individu untuk menghadapinya.
Sumber :
https://www.youtube.com/watch?v=a9F2ihKJuCw&pp=ygUucGVtYW5na2FzYW4gaGFyZ2EgbWFrYW4gc2lhbmcgZ3JhdGlzIGJpc25pc2NvbQ%3D%3D
https://www.youtube.com/watch?v=WhSo-ui3S8g

