Mengapa Semakin Mudahnya Anak Jaman Sekarang di Stir Trend

tren busana lebaran warna burgundy (Sumber: instagram/tachisyari.id)

Di era modern, kita hidup dalam dunia yang dikelilingi oleh arus informasi tanpa henti, terutama melalui media sosial. Fenomena orang mudah terpengaruh oleh tren menjadi salah satu manifestasi dari masyarakat digital, di mana tren menyebar secara cepat dan masif, memengaruhi gaya hidup, pola pikir, hingga perilaku sosial banyak individu. Fenomena ini tidak terjadi begitu saja, melainkan merupakan hasil dari berbagai faktor yang saling berkaitan.

Pengaruh Media Sosial dan Algoritma

Pengaruh Media Sosial dan Algoritma

Media sosial seperti Instagram, TikTok, Twitter, dan Facebook memiliki peran penting dalam memengaruhi perilaku individu. Algoritma pada platform-platform ini dirancang untuk memprioritaskan konten yang populer, sehingga apa yang dianggap sebagai “tren” akan lebih sering muncul di feed pengguna.

Sebagai contoh, algoritma TikTok secara otomatis memperkuat tren melalui fitur “For You Page” yang menyajikan video dengan tingkat engagement tinggi kepada jutaan pengguna. Konten yang menjadi viral berpotensi memengaruhi opini dan perilaku masyarakat secara luas dalam waktu singkat.

Sumber Terkait:

  • Artikel tentang bagaimana algoritma media sosial berperan dalam menciptakan budaya tren: Baca di sini.

2 thoughts on “Mengapa Semakin Mudahnya Anak Jaman Sekarang di Stir Trend”

    1. Pertama kita tinjau dahulu pengertian dari FOMO. FOMO yaitu fenomena ketakutan seseorang dari kehilangan moment atau tertinggal trend (Przybylskiet.al, 2013). Berdasarkan penelitian Przybyliskiet et al penyebab FoMO adalah tidak terpenuhinya kebutuhan akan keterhubungan, yang secara sederhana berarti kurangnya interaksi sosial dengan orang-orang di sekitar.
      Selanjutnya melihat fenomena kemunculan tren saat ini berkembangnya di internat yang dapat menjadi media yang cepat menjadikan rasa ketertinggalan semakin cepat. FOMO dan tren berarti saling berkaitan karena saat ini berada di tempat yang sama (media digital). Maka hal yang berperan kuat adalah semakin cepatnya keterhubungan jaringan dan kurangnya interaksi sosial. Pada akhirnya fenomena FOMO yang cenderung psikologis dan didukung dengan 2 faktor (kcepatan jaringan dan ketakutan tertinggal) menyebabkan hasrat psikologis tersebut lebih cepat terjadi.
      Artikel ini disusun dengan proses pengkompilasian terhadap literatur yang telah ada apabila Anda tertarik kami dapat mengirimkan kepada Anda.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top