Tenang.. Kamu Harus Tenang.. Kalo ngga Gitu Kapan Dewasanya? |PastiBisa

Perhatian.. Tulisan ini ditulis murni dari pengalaman penulis dan tidak diniatkan untuk menyinggung siapapun. Tulisan ini ditulis pula sebagai reminder bagi penulis namun apabila terdapat yang tertarik dengan tulisan ini dipersilakan untuk membaca.

Halo Bagas disini.. welcome to my room

Gimana kabarnya? Sehat? pernah ngga sih teman-teman merasa gelisah, emosi mulai naik sampai berpengaruh pada tindakan atau ucapan teman-teman? Aku yakin semuanya pernah. Lebih baik mulai sekarang dikurangin deh kyak gitunya. Kamu dapat manfaatkah dari nglakuin kayak gitu? Iyaa.. aku paham pasti ada yang dalam pikiran teman-teman kalau “aku juga tau gini-gini mah”. ngga papa anggep aja tulisan ini reminder. Oh iya.. ditulisan ini aku ngga bakal memberi contoh kasus karena aku yakin kita sudah sama-sama paham kasus tentang apa yang bakal aku omongin kali ini.

“Hidup Penuh Keramaian”

Aku yakin pasti susah, karena sampai sekarang aku masih berusaha buat mengurangi itu sebanyak mungkin. Saranku pelan-pelan aja nyelesainnya ngga perlu segala permasalahan harus selesai hari itu juga. Bicaralah kata per kata ngga perlu bicara dengan cepat. Perhatikan tempo sambil berpikir. Pada dasarnya bukan hanya diri kita yang perlu berpikir tapi lawan bicara kita juga perlu berpikir. It’s better to give a chance to them kenapa? pastinya semuanya demi kebaikan bersama. Kembali lagi.. semuanya perlu berpikir.. konsentrasi baru mulai berbicara.

Coba teman-teman lihat disekitar kita. Berapa banyak orang tergelincir gara-gara perkataan? Ngga perlu aku jawab yaahh… Orang yang sudah berpikir dengan dalam saja masih bisa tergelincir apalagi yang tergesa-gesa. Bukan cuma omongan, segala yang kita lakukan akan menjadi cerminan diri kita di mata orang lain. Hati-hati… Lebih baik mengurangi perkataan yang ngga perlu deh.. percaya sama aku. But it doesn’t mean kamu harus diem ya wkwk. Kamu tetap boleh bicara dengan mepertimbangkan segalanya tentunya. Susah.. iya pasti susah. Tapi jangan dijadiin beban lakuin aja semaksimal kita.. ngga perlu dipaksa.

Jadikan sadar itu syarat menghasilkan tindakan

Cara berpikir sederhana dari pikiran di atas gini “Belajar, Tahu, Paham, Sadar, dan dijalankan” kalau ngga gitu berarti kamu hanya ngomong. Susah ya wkwk.. ngga papa namanya juga proses yang terpenting adalah usaha untuk upgrading. Nah nanti kalau sudah tahu nanti disadari baru bisa diimplementasikan dalam tindakan. Kalau ngga gitu nanti pengetahuanmu hanya sekedar koleksi. Paragraf ini diambil dari perkataan Ust. Fahrudin Faiz dan ditulis kembali dengan bahasa sendiri.

Oke.. teman-teman, cukup sekian tulisanku kali ini. ngga usah banyak-banyak, nanti takut pusing wkwk.. makasih yang sudah menyempatkan untuk membaca see u

“Kesempurnaan adalah Ketenangan”

Tertanda

Pengamatmu

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top