Manusia adalah makhluk hidup yang bergantung dengan pemikirannya.
Kenapa kau selalu menganggap kebenaranmu adalah satu-satunya
Kau anggap manusia lain hina dengan kepala kosongmu
Angan-angan yang selalu kau agungkan itu tidak ada artinya di hidup manusia lain
Kebenaran itu tidak ada!
Andai kebenaran itu ada pasti tidak ada berdebatan… dasar bodoh!
Kebenaran manusia itu bercampur dengan emosi
Emosi yang bercampur kebenaran yang tidak tau itu benar atau tidak
Terus mau sampai kapan kamu memegang kebenaranmu?
Sampai orang lain meminta maaf dan berkata “maaf,.. oh iya kau memang benar”
Kalau begitu kamu memang manusia bodoh yang penuh ego
Ego yang terus menyakiti orang lain
Habis kamu! sebentar lagi manusia lain tidak akan percaya padamu
Sebentar lagi manusia lain akan menilaimu dengan pikiran mereka
Satu per satu orang akan pergi dari kamu
Terus… dan akan terus begitu sampai kamu meninggal!
Kamu yakin mau sendirian?
Kaya gitu mau ngomong kebenaran?
Omonganmu itu omong kosong!…
Sadar!.. buka matamu!.. buka pikiranmu!
Belum lagi kamu bicara keseriusan orang lain dengan pikiran anehmu
Kan sudah aku bilang!
Omong kosong!
Kamu yakin manusia lain tidak seserius kamu dalam menghadapi hidup mereka?
Kamu yakin manusia lain tidak serius!
Pikir lagi deh!
Berani banget ngomong gitu!
Mampus kamu,.. habis ini kamu akan diam dengan perbuatan bodohmu!
Kamu akan diam dengan perkataan yang sok benar itu!
Coba liat nabi dan rasul apa yang mereka lakukan kepada musuh2nya?
Gak perlu lah aku ceramah,.. soal nabi dan rasul
Pada intinya satu..
Biarkan saja mereka hidup dengan kebenaran mereka masing-masing
Kalau mereka tersesat pasti akan cari jalan keluar
Itu sudah insting bertahan hidup
Ngga perlu kamu jatuhi orang lain dengan kebenaran bodohmu
*puisi ini ditulis dengan emosi terhadap fenomena yang penulis anggap hal yang bodoh tapi tetap dibiasakan


