Menelisik Potensi Agropolitan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani dan Masyarakat Desa

Ilustrasi Migrasi Massal Penduduk Perdesaan ke Perkotaan (Sumber: panda.id)

Kondisi sosial ekonomi di daerah yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup mendorong perpindahan penduduk ke tempat lain dengan harapan memperoleh kehidupan yang lebih baik dan lebih produktif di daerah tujuan. Salah satu cara efektif untuk mengurangi kesenjangan kesempatan ekonomi adalah dengan melakukan migrasi dari desa ke kota (Wahyuni et al., 2020). Pertumbuhan penduduk yang pesat disertai dengan ketidakseimbangan penyebaran antara daerah-daerah, di mana perekonomian cenderung terpusat di perkotaan, mendorong masyarakat untuk bermigrasi. Meskipun memiliki keterampilan dan latar belakang pendidikan yang terbatas, penduduk desa terus bermigrasi ke kota dengan harapan dapat memperoleh peluang kerja yang lebih baik (Mantra, 2003).

Kecenderungan Pola Migrasi yang Terkonsentrasi

Pola migrasi di negara-negara berkembang memperlihatkan adanya kecenderungan terjadinya konsentrasi migrasi hanya di wilayah-wilayah tertentu, terutama di kota-kota besar. Fenomena ini mencerminkan bahwa di negara berkembang, kekuatan ekonomi masih terkonsentrasi di daerah-daerah tertentu, dan arah pergerakan penduduk dipengaruhi oleh berbagai faktor selain faktor ekonomi (Wahyuni et al., 2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan penduduk untuk bermigrasi sangat beragam dan kompleks, karena migrasi melibatkan individu-individu dengan karakteristik ekonomi, sosial, pendidikan, dan demografi, yang juga dapat mendorong orang untuk mencari pekerjaan yang lebih baik (Todaro, 2006).

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top