Menelisik Potensi Agropolitan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani dan Masyarakat Desa

Agropolitan sebagai Model Pengembangan Daerah yang Berorientasi pada Kesejahteraan Bersama

Kawasan Agropolitan Merapi Merbabu, Kabupaten Magelang (Sumber: selingkarwilis.com)

Agropolitan merupakan bentuk pengembangan yang memadukan pembangunan pertanian (sektor basis di pedesaan) dengan sektor industri yang selama ini secara terpusat dikembangkan di kota-kota tertentu saja. Dengan demikian, petani atau masyarakat desa tidak perlu harus pergi ke kota untuk mendapatkan pelayanan, baik dalam pelayanan yang berhubungan dengan masalah produksi dan pemasaran, maupun masalah yang berhubungan dengan kebutuhan sosial budaya dan kehidupan setiap hari. Pusat pelayanan diberikan pada tingkat desa, sehingga sangat dekat dengan permukiman petani, baik pelayanan mengenai teknik berbudaya pertanian maupun kredit modal kerja dan informasi pasar. Besarnya biaya produksi dan biaya pemasaran dapat diperkecil dengan meningkatkan faktor-faktor kemudahan pada kegiatan produksi dan pemasaran. Faktor-faktor tersebut menjadi optimal dengan adanya kegiatan pusat agropolitan, sehingga peran agropolitan adalah untuk melayani kawasan produksi pertanian di sekitarnya, di mana berlangsung kegiatan agribisnis oleh para petani lokal. Fasilitas pelayanan yang diperlukan untuk memberikan kemudahan produksi dan pemasaran, antara lain berupa input sarana produksi (pupuk, bibit, obat-obatan, peralatan, dan lain-lain), sarana penunjang produksi (lembaga, perbankan, koperasi, listrik, dan lain-lain), serta sarana pemasaran (pasar, terminal, angkutan, sarana transportasi, dan lain-lain) (Mahi, 2014).

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top