Kasus yang sama juga terjadi pada petani di Desa Sindetlami, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo. Sebagian besar petani di Desa Sindetlami merupakan petani miskin yang diakibatkan oleh berbagai faktor. Faktor utama penyebab kemiskinan petani di desa ini adalah kepemilikan lahan yang sempit, sehingga mayoritas petani di desa ini dapat dikategorikan sebagai petani kecil, yaitu petani yang memiliki lahan pertanian kurang dari 0,5 hektar. Lahan pertanian yang dimiliki petani kecil tidak mampu membawa keluarga mereka keluar dari lingkaran kemiskinan. Sawah yang dimiliki petani ini umumnya merupakan sawah keluarga yang telah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Tingkat pendidikan yang rendah juga memainkan peran penting pada penjualan hasil pertanian, di mana kurangnya pengetahuan dan akses pasar yang dimiliki petani menyebabkan ketergantungan mereka dalam menjual hasil panennya kepada tengkulak.

Dalam mengatasi guncangan dan tekanan ekonomi di kalangan masyarakat pedesaan, diperlukan upaya bertahan hidup yang dapat dilakukan dengan berbagai strategi. Strategi bertahan hidup dapat digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu strategi aktif, strategi pasif, dan strategi jaringan. Strategi aktif merupakan strategi bertahan hidup yang dilakukan keluarga miskin dengan cara mengoptimalkan segala potensi keluarga (melakukan aktivitasnya sendiri, memperpanjang jam kerja, atau melakukan apapun demi menambah penghasilannya). Strategi aktif yang biasanya dilakukan petani kecil adalah dengan diversifikasi penghasilan atau mencari penghasilan tambahan dengan cara melakukan pekerjaan sampingan. Menurut Stamboel (2012), diversifikasi yang biasa dilakukan, antara lain berdagang, usaha bengkel, maupun industri rumah tangga lainnya. Sementara itu, menurut Andrianti (2000), salah satu strategi yang digunakan oleh rumah tangga untuk mengatasi kesulitan ekonomi adalah dengan mendorong para istri untuk ikut mencari nafkah. Bagi masyarakat yang tergolong miskin, mencari nafkah bukan hanya menjadi tanggung jawab suami semata, namun juga menjadi tanggung jawab seluruh anggota keluarga. Sehingga, pada keluarga yang tergolong miskin, istri juga ikut bekerja demi membantu menambah penghasilan dan mencukupi kebutuhan keluarganya.Â


