Tekanan Masyarakat Pedesaan : Antara Pertanian, Kemiskinan, dan Bertahan Hidup

Strategi kedua adalah Strategi Pasif, yaitu strategi bertahan hidup dengan cara mengurangi pengeluaran keluarga (misalnya biaya untuk sandang, pangan, pendidikan, dan sebagainya). Strategi pasif yang biasanya dilakukan oleh petani kecil adalah dengan membiasakan hidup hemat. Sikap hemat merupakan budaya yang telah dilakukan oleh masyarakat desa, terutama masyarakat desa yang tergolong sebagai petani miskin. Menurut Kusnadi (2000), strategi pasif adalah strategi di mana individu berusaha meminimalisir pengeluaran uang. Pekerjaan sebagai petani yang umumnya dilakukan oleh masyarakat desa membuat pendapatan mereka relatif kecil dan tidak menentu, sehingga petani kecil di pedesaan lebih memprioritaskan kebutuhan pokok, seperti kebutuhan pangan daripada kebutuhan lainnya. Pola hidup hemat dilakukan petani agar penghasilan yang mereka terima dapat mencukupi kebutuhan pokok keluarga mereka. Petani kecil biasanya menerapkan sikap hidup hemat dengan cara berhati-hati dalam membelanjakan uang mereka. Sikap hemat terlihat pada kebiasaan keluarga petani kecil yang membiasakan untuk makan dengan lauk seadanya dan hanya membeli daging ketika hari raya besar, seperti Idul Fitri.

Strategi ketiga adalah Strategi Jaringan, yaitu strategi bertahan hidup yang  dilakukan dengan cara menjalin relasi, baik formal maupun dengan lingkungan sosial dan lingkungan kelembagaannya (misalnya, meminjam uang kepada tetangga, berhutang di warung atau toko, memanfaatkan program kemiskinan, meminjam uang ke rentenir atau bank, dan lain sebagainya). Menurut Kusnadi (2000), strategi jaringan terjadi akibat adanya interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat, sehingga dapat membantu  keluarga miskin ketika membutuhkan uang secara mendesak. Secara umum, strategi jaringan yang dilakukan oleh masyarakat pedesaan yang tergolong miskin adalah dengan meminta bantuan pada kerabat atau tetangga dengan cara meminjam uang. Budaya meminjam atau hutang adalah merupakan hal yang wajar bagi masyarakat karena budaya gotong royong dan kekeluargaan yang masih kental di kalangan masyarakat desa. Strategi jaringan lainnya yang biasa dilakukan masyarakat pedesaan adalah memanfaatkan bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah. Bantuan sosial yang diterima petani kecil merupakan modal sosial yang sangat berperan sebagai penyelamat ketika keluarga mereka membutuhkan bantuan. Hal ini ditegaskan oleh Stamboel (2012) yang mengatakan bahwa modal sosial berfungsi sebagai jaring pengaman sosial bagi keluarga miskin. Bantuan dalam skala keluarga besar, komunitas, atau dalam relasi pertemanan telah banyak menyelamatkan keluarga miskin pedesaan. 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top